Selasa, 30 November 2010
Adopsi Karang oleh NURYANAH-SHARP dalam rangka menyambut Hari Bumi
Filum : Coelenterata (Cnidaria)
Kelas : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Sub Kelas : Zoantharia
Suku : Caryophyllidae
Marga : Euphyllia
Jenis : Euphyllia cristata
Nama Lokal : Karang Anemon
Lokasi Penanaman : Gosong Pulau Panggang-Kepulauan Seribu
Senin, 29 November 2010
Adopsi Karang oleh SRIYATMI-SHARP dalam rangka menyambut Hari Bumi
Kamis, 29 April 2010
Adopsi Karang oleh PIRHOT-KOMPAS dalam rangka menyambut Hari Bumi
Rabu, 28 April 2010
Adopsi Karang oleh PANDU SETIO-SHARP dalam rangka menyambut Hari Bumi
Adopsi Karang oleh NOVITA ASRI-SHARP dalam rangka menyambut Hari Bumi
Adopsi Karang oleh HERI-RILEKS ONLINE dalam rangka menyambut Hari Bumi
Adopsi Karang oleh HERDIAN FERNANDES-NERACA dalam rangka menyambut Hari Bumi
Adopsi Karang oleh GINA.H-SHARP dalam rangka menyambut Hari Bumi
Adopsi Karang oleh RYUNOSUKE KITAGAWA-SHARP dalam rangka menyambut Hari Bumi
Adopsi Karang oleh FUMIHIRO IRIE-SHARP dalam rangka menyambut Hari Bumi
Adopsi Karang oleh DIAN TRIASARI-Majalah Liburan dalam rangka menyambut Hari Bumi
Adopsi Karang oleh CICILIUS-SHARP dalam rangka menyambut Hari Bumi
Adopsi Karang oleh CHAYAT NOERDIN- SHARP dalam rangka menyambut Hari Bumi
Adopsi Koral Oleh Aprilia Eka-KONTAN dalam Rangka Hari Bumi
Adopsi Karang oleh Satrio-SHARP Indonesia dalam rangka menyambut Hari Bumi
Selasa, 27 April 2010
Adopsi Karang oleh KUNIHIKO KAZAMA-SHARP dalam rangka menyambut Hari Bumi
Filum : Coelenterata (Cnidaria)
Kelas : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Sub Kelas : Zoantharia
Suku : Caryophyllidae
Marga : Euphyllia
Jenis : Euphyllia cristata
Nama Lokal : Karang Anemon
Lokasi Penanaman : Gosong Pulau Panggang-Kepulauan Seribu
Kamis, 22 April 2010
Rehabilitasi karang menyambut Hari Bumi
Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu memiliki catatan sejarah yang panjang yang dilatarbelakangi dengan cerita unik, panorama alam yang menarik dan kekayaan budaya serta keragaman biota yang menjadi sumber penghidupan masyarakatnya.
Oleh karena itu sebagai sumber penghidupan masyarakatnya dan menjadi salah satu tujuan wisata di Indonesia, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu menawarkan banyak keindahan alam dan budaya yang tak terlupakan, mulai dari bawah laut, pantai, biota daratan, hutan lindung, dan budaya masyarakatnya.
Selasa, 20 April 2010
Perayaan Hari Bumi dan Tahun Keanekaragaman hayati
Masih rendahnya kepedulian masyarakat terhadap keberadaan ekosistem terumbu karang, menyebabkan terjadinya degradasi kondisi terumbu karang tersebut. Ketergantungan masayarakat Jakarta dan sekitarnya akan keberadaan ekosistem terumbu karang Kepulauan Seribu dalam bentuk kebutuhan akan ikan konsumsi dan ikan hias cukup tinggi. Potensi Kepulauan Seribu meliputi:lautan 699.750 ha, 105 pulau, 174 Jenis ikan karang, 62 Suku karang keras, 129 jenis biota bentik, dan 8 jenis lamun.
Dengan dicanangangkannya hari kelautan sedunia oleh PBB pada tahun 2008 dan dalam rangka tahun keaneka ragaman hayati yang jatuh pada tahun 2010 ini, serta dalam rangka menyambut hari bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2010. Maka beberapa stakeholder sepakat untuk mengadakan semacam event yang serentak dilakukan di seluruh Indonesia yang di beri nama CORAL DAY. Kegiatan Coral Day di laksanakan serentak diseluruh Indonesia seperti di Serangan-Bali, Nusa Penida, Lembongan, Derawan, Bontang, Pangandaran, Bandung, dan Kepulauan Seribu.
Adapun kegiatan dari Coral day ini bermacam-macam diantaranya yaitu : Aksi bersih pantai, penanaman karang, talk show atau seminar tentang terumbu karang, pemutaran film tentang terumbu karang, dsb.
Sedangkan TERANGI sebagai inisitor di Kepulauan Seribu melibatkan banyak stakeholder diantaranya yaitu kelompok masyarakat yang tergabung dalam jaringan monitoring (JARMON).
Sebagai bagian dari kelompok masyarakat yang peduli terhadap kondisi terumbu karang maka pelibatan jaringan monitoring (JARMON) yang beranggotakan kelompok Elang Ekowisata, Kelompok Nelayan Penangkap Ikan Hias (KELONPIS), Perhimpunan Nelayan Ikan Hias dan Tanaman Hias (PERNITAS) dan Kelompok Areal Perlindungan Laut (APL) sangat diperlukan. Kegiatan CORAL DAY di Kepulauan Seribu yang mengambil tema ””Menumbuhkan kepedulian masyarakat kepada ekosistem terumbu karang sebagai sumber kehidupan masa depan” merupakan salah satu momen yang penting untuk kembali menggugah masyarakat yang lain baik dari dalam kepulauan seribu maupun dari luar untuk terlibat.
Kegiatan Coral Day di Kepulauan Seribu bertujuan:
1. Meningkatan kepedulian seluruh lapisan masyarakat terhadap lingkungan khususnya ekosistem terumbu karang.
2. Mengangkat kembali budaya positif masyarakat Kepulauan Seribu.
Lokasi Kegiatan :
Pulau Pramuka dan sekitarnya
Waktu Kegiatan :
23-24 April 2010
Bentuk Kegiatan:
- Pendidikan Lingkungan Pesisir Kepada Anggota TGG tentang ekosistem pesisir.
- Pengenalan ekosistem mangrove
- pengenalan ekosistem padang lamun
- pengenalan ekosistem terumbu karang
- pengamatan lapangan mangrove, lamun dan terumbu karang
- Penanaman Karang
- Restoking karang di alam
- tambal sulam transplantasi
- pembersihan substrat karang transplantasi
- Pencanangan kembali jumat bersih
- Aksi bersih pantai
- pencanangan kembali Jumat bersih.
Mitra dan Peserta yang terlibat yaitu :
- Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu
- Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu
- Kementrian Lingkungan Hidup
- Suku dinas Kelautan dan Pertanian, Kepulauan Seribu
- Dinas Kelautan dan Pertanian, DKI Jakarta
- Keluarahan Pulau Panggang
- Asosiasi Koral Kerang dan Ikan Hias Indonesia (AKKII)
- Jaringan Monitoring (Elang Ekowisata, KELONPIS, PERNITAS, APL)
- Anggota Teens Go Greens
- Pengelola home stay
- Pemandu wisata
- Anggota KIR SMU 69
- Komunitas pemerhati terumbu karang Reefirst!
- Staf pemda dan TNKpS
- Tokoh Masyarakat (RT/RW/ Kelurahan)
- Sekolah (SD,SMP,SMA)
- DAAI-TV
- JAAN
- SPKP
- FDC-IPB
- TERANGI
- POSSI-Jaya
- SHARP
Selasa, 30 Maret 2010
Dari Sianida Menuju Ekowisata
Keberadaan masyarakat yang menggantungkan hidup dari keberadaan terumbu karang di Kepulauan Seribu sangat penting untuk diarahkan dengan praktek-praktek pemanfaatan yang bertanggung jawab.
Salah satu bentuk pemanfaatan dari masyarakat yang sudah memulai praktek pemanfaatan yang bertanggung jawab adalah merubah pola tangkap ikan hias yang merusak (menggunakan potasium sianida) dengan menggunakan jaring dan peralatan yang ramah lingkungan.
akan tetapi penghargaan terhadap perubahan sikap masyarakat ini masih sangat kurang, maka melalui kerjasama dengan banyak pihak di kembangkan sebuah program wisata atraksi menangkap ikan hias ramah lingkungan.
Jumat, 12 Februari 2010
Kamis, 28 Januari 2010
Monitoring dan Pendataan oleh PERNITAS dan KELONPIS
Data pemanfaatan karang hias hasil budidaya ini dikumpulkan oleh sekitar 7-10 nelayan pembudidaya karang hias yang berada di kelurahan Pulau Panggang.
Diharapkan dengan pendataan ini masyarakat umum bisa mengetahui seberapa banyak karang hasil budidaya dari Kepulauan Seribu yang telah dimanfaatkan, sehingga bisa memonitornya supaya tidak terjadi dampak yang merusak dari kegiatan ini.
Data tangkapan ikan hias ini dikumpulkan oleh nelayan melalui bon-bon pembayaran yang kemudian di entri kedalam komputer untuk di olah menjadi grafik.
Data ini terkumpul dari 5-10 orang nelayan ikan hias yang menangkap ikan hias di beberapa pulau di Kepulauan Seribu.
Data ini sengaja dikumpulkan untuk mengetahui seberapa besar potensi ikan hias laut Kepulauan Seribu yang telah dimanfaatkan, sehingga kedepannya diharapakan data ini berguna untuk mencegah terjadinya pemanfaatan berlebih yang bisa mengarah pada kepunahan jenis-jenis tertentu.
Senin, 25 Januari 2010
Monitoring dan Pendataan oleh Kelompok Areal Perlindungan Laut (APL) Kelurahan Pulau Panggang
Kondisi tutupan karang hidup di zonasi Areal Perlindungan Laut (APL) kelurahan Pulau Panggang. Survey dilakukan oleh Pengurus APL bekerjasama dengan yayasan TERANGI dan Mahasiswa/Mahasiswi Universitas Sriwijaya.
Hasil Pendataan dan Monitoring Kelompok Elang Ekowisata Tahun 2008
Jumlah pengunjung yang datang melalui Kelompok Elang Ekowisata selama kurun waktu Januari-Oktober 2008.
Persentase kegiatan pengunjung yang datang berwisata ke Kepulauan Seribu, data tersebut hanya didapatkan dari kelompok Elang Ekowisata.
Peta kondisi terumbu karang di beberapa lokasi penyelaman kelompok elang ekowisata.
Jumat, 22 Januari 2010
Wisata Menangkap Ikan Hias
Dengan mendukung atraksi wisata ini kita telah membantu mengahargai perubahan sikap dari nelayan ikan hias di Kepulauan Seribu.
Dan yang terpenting adalah kita sudah melakukan salah satu upaya penyelamatan ekosistem terumbu karang.
Lets Save The Earth
Lets Save The Ocean
Lets Save The Coral Reef
Salam Lestari.......................!!!!!
Kamis, 21 Januari 2010
Surat Keputusan Ka. Sudin Kelautan dan Perikanan tentang kelompok nelayan ramah lingkungan
Surat Kesepakatan Bersama Penolakan Penggunaan Potassium sianida di Kepulauan Seribu
PROFIL JARINGAN MONITORING
PROFIL JARINGAN MONITORING
I. Pendahuluan
Kepulauan Seribu memikili kekayaan sumber daya laut yang sangat tinggi. Sumber daya laut ini terdiri dari terumbu karang, ikan, kerang serta biota laut lainnya. Hasil survei yang dilakukan pada tahun 2005, diwlayah Kepulauan Seribu terdapat 64 marga karang ,211 jenis ikan dan 141 jenis hewan bentos (Yayasan TERANGI, 2007).
Masyarakat Kepulauan Seribu sangat bergantung pada sumberdaya laut tersebut. Sudah berpuluh-puluh tahun masyarakat Kepulauan Seribu memanfaatkan sumber daya laut melalui perikanan tangkapnya. Saat ini sudah mulai berkembang kegiatan budidaya dan pariwisata yang memberikan nilai ekonomis yang tidak sedikit bagi masyarakat .
Kondisi alam kepulauan seribu telah berubah. Hal ini terlihat dari bertambah jauhnya lokasi mencari ikan, berkurangnya hasil tangkapan, mengecilnya ukuran ikan yang tertangkap dan bergesernya musim barat dan musim timur.
Masyarakat adalah komponen kunci dalam pengelolaan. Selain sebagai pengguna langsung masyarakat juga memiliki pengetahuan, pengalaman dan informasi secara turun temurun. Namun informasi ini tidak tekelola dan terdokumentasi.
Sadar pentingnya data dan informasi untuk dasar dalam penentuan langkah yang diambil kedepan, kami beberapa kelompok masyarakat dengan latar belakang berbeda bersepakat mengumpulkan informasi dari kegiatan keseharian mereka. Informasi ini nantinya akan disampaikan kepada masing-masing kelompok, masyarakat luas dan pemerintah.
Keanggotaan Jaringan Monitoring:
- Masyarakat Kelurahan Pulau Panggang (Pengelola APL Kelurahan Pulau Panggang)
- KELONPIS
- PERNITAS
- Elang Ekowisata (koordinator data)
Kelengkapan:
- Rapat 3 bulanan
- Notulensi rapat
- Lembar rangkuman data tiap kelompok
Kekuatan:
- Informasi yang dikumpulkan merupakan bagian dari keseharian mereka
- Data yang diperoleh bersifat berkelanjutan dan up to date
Kelemahan:
- Belum terbiasa dalam pendokumentasian.
- Kurang pengalaman dalam interpretasi data.
II. MEKANISME KOMUNIKASI dan PENGELOLAAN DATA serta INFORMASI
Dalam rangka mendukung jaringan monitoring dalam interpretasi data, jaringan monitoring didukung oleh para stakeholder (kelompok/perorangan) yang memiliki latar belakang keilmuan. Klub SIGMA B- UI dan Fisheries Diving Club(FDC-IPB) yang memiliki dasar biologi, perikanan dan kelautan yang mempunyai kegiatan rutin di kepulauan seribu telah berkomitmen menjalin komunikasi dan kerjasama dalam jaringan monitoring ini.