Laman

Kamis, 28 Januari 2010

Monitoring dan Pendataan oleh PERNITAS dan KELONPIS



Data pemanfaatan karang hias hasil budidaya ini dikumpulkan oleh sekitar 7-10 nelayan pembudidaya karang hias yang berada di kelurahan Pulau Panggang.

Diharapkan dengan pendataan ini masyarakat umum bisa mengetahui seberapa banyak karang hasil budidaya dari Kepulauan Seribu yang telah dimanfaatkan, sehingga bisa memonitornya supaya tidak terjadi dampak yang merusak dari kegiatan ini.

Data tangkapan ikan hias ini dikumpulkan oleh nelayan melalui bon-bon pembayaran yang kemudian di entri kedalam komputer untuk di olah menjadi grafik.

Data ini terkumpul dari 5-10 orang nelayan ikan hias yang menangkap ikan hias di beberapa pulau di Kepulauan Seribu.

Data ini sengaja dikumpulkan untuk mengetahui seberapa besar potensi ikan hias laut Kepulauan Seribu yang telah dimanfaatkan, sehingga kedepannya diharapakan data ini berguna untuk mencegah terjadinya pemanfaatan berlebih yang bisa mengarah pada kepunahan jenis-jenis tertentu.

Senin, 25 Januari 2010

Monitoring dan Pendataan oleh Kelompok Areal Perlindungan Laut (APL) Kelurahan Pulau Panggang




Kondisi tutupan karang hidup di zonasi Areal Perlindungan Laut (APL) kelurahan Pulau Panggang. Survey dilakukan oleh Pengurus APL bekerjasama dengan yayasan TERANGI dan Mahasiswa/Mahasiswi Universitas Sriwijaya.

Hasil Pendataan dan Monitoring Kelompok Elang Ekowisata Tahun 2008














Jumlah pengunjung yang datang melalui Kelompok Elang Ekowisata selama kurun waktu Januari-Oktober 2008.


















Persentase kegiatan pengunjung yang datang berwisata ke Kepulauan Seribu, data tersebut hanya didapatkan dari kelompok Elang Ekowisata.



















Peta kondisi terumbu karang di beberapa lokasi penyelaman kelompok elang ekowisata.

Jumat, 22 Januari 2010

Wisata Menangkap Ikan Hias

Kegiatan wisata ini merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan perubahan cara tangkap nelayan ikan hias di Kepulauan Seribu yang sudah menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan.

Dengan mendukung atraksi wisata ini kita telah membantu mengahargai perubahan sikap dari nelayan ikan hias di Kepulauan Seribu.

Dan yang terpenting adalah kita sudah melakukan salah satu upaya penyelamatan ekosistem terumbu karang.

Lets Save The Earth
Lets Save The Ocean
Lets Save The Coral Reef

Salam Lestari.......................!!!!!

Kamis, 21 Januari 2010

Surat Keputusan Ka. Sudin Kelautan dan Perikanan tentang kelompok nelayan ramah lingkungan






Surat Kesepakatan Bersama Penolakan Penggunaan Potassium sianida di Kepulauan Seribu


PROFIL JARINGAN MONITORING

PROFIL JARINGAN MONITORING


I. Pendahuluan


Kepulauan Seribu memikili kekayaan sumber daya laut yang sangat tinggi. Sumber daya laut ini terdiri dari terumbu karang, ikan, kerang serta biota laut lainnya. Hasil survei yang dilakukan pada tahun 2005, diwlayah Kepulauan Seribu terdapat 64 marga karang ,211 jenis ikan dan 141 jenis hewan bentos (Yayasan TERANGI, 2007).

Masyarakat Kepulauan Seribu sangat bergantung pada sumberdaya laut tersebut. Sudah berpuluh-puluh tahun masyarakat Kepulauan Seribu memanfaatkan sumber daya laut melalui perikanan tangkapnya. Saat ini sudah mulai berkembang kegiatan budidaya dan pariwisata yang memberikan nilai ekonomis yang tidak sedikit bagi masyarakat .

Kondisi alam kepulauan seribu telah berubah. Hal ini terlihat dari bertambah jauhnya lokasi mencari ikan, berkurangnya hasil tangkapan, mengecilnya ukuran ikan yang tertangkap dan bergesernya musim barat dan musim timur.

Masyarakat adalah komponen kunci dalam pengelolaan. Selain sebagai pengguna langsung masyarakat juga memiliki pengetahuan, pengalaman dan informasi secara turun temurun. Namun informasi ini tidak tekelola dan terdokumentasi.

Sadar pentingnya data dan informasi untuk dasar dalam penentuan langkah yang diambil kedepan, kami beberapa kelompok masyarakat dengan latar belakang berbeda bersepakat mengumpulkan informasi dari kegiatan keseharian mereka. Informasi ini nantinya akan disampaikan kepada masing-masing kelompok, masyarakat luas dan pemerintah.


Keanggotaan Jaringan Monitoring:

  • Masyarakat Kelurahan Pulau Panggang (Pengelola APL Kelurahan Pulau Panggang)
  • KELONPIS
  • PERNITAS
  • Elang Ekowisata (koordinator data)

Kelengkapan:

  • Rapat 3 bulanan
  • Notulensi rapat
  • Lembar rangkuman data tiap kelompok

Kekuatan:

  • Informasi yang dikumpulkan merupakan bagian dari keseharian mereka
  • Data yang diperoleh bersifat berkelanjutan dan up to date

Kelemahan:

  • Belum terbiasa dalam pendokumentasian.
  • Kurang pengalaman dalam interpretasi data.

II. MEKANISME KOMUNIKASI dan PENGELOLAAN DATA serta INFORMASI

Dalam rangka mendukung jaringan monitoring dalam interpretasi data, jaringan monitoring didukung oleh para stakeholder (kelompok/perorangan) yang memiliki latar belakang keilmuan. Klub SIGMA B- UI dan Fisheries Diving Club(FDC-IPB) yang memiliki dasar biologi, perikanan dan kelautan yang mempunyai kegiatan rutin di kepulauan seribu telah berkomitmen menjalin komunikasi dan kerjasama dalam jaringan monitoring ini.

Alur mekanisme komunikasi dan pengelolaan data serta informasi

Terumbu Karang Kepulauan Seribu